Di era globalisasi ini, Industri musik Indonesia merupakan industri yang sangat diminati banyak kalangan. Bagaimana tidak, musik tidak akan lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat saat ini. Kita lihat saja di jalanan, di angkot, di bis, di sekolah, di kampus bahkan di kantor pun masyarakat pada umumnya tidak dapat terlepas dari musik.
Tetapi Industri musik sekarang pada umumnya diisi oleh musik-musik yang bisa dibilang kurang menggairahkan karena musik yang ada dikalangan masyarakat sekarang ini kurang dapat dijiwai didalam lubuk hati kita yang paling dalam.
Musik masa kini telah dihiasi oleh musik-musik cinta yang hanya itu-itu saja bahkan bila kita mendengarkan secara terus menerus, baru 2hari mendengarkan lagu itu saja kita sudah bosan. Seakan-akan musik saat ini telah kehilangan arah dan kurang dapat dijiwai oleh kalangan masyarkat.
Padahal diluar sana masih banyak musik-musik berkualitas yang mampu bersaing. Aliran musik di Indonesia sangat beragam, dari pop, rock, SKA, rege, jazz, rock n roll hingga blues dsb.
Tetapi saat ini Musik Blues telah memenuhi Jazz didalam penjiwaan setiap pendengarnya. Pendengar musik yang pada umumnya merupakan kalangan muda sangat suka dan menyenangi aliran musik ini terbukti dalam acara BLUES meet JAZZ yang diselanggarakan di Sumarrecon, Serpong BSD yang menampilkan Tiga musisi INDIE tanah air dari tiga aliran musik yang berbeda tampil dalam satu panggung di "Musical March" Summarecon Mal Serpong (SMS), Sabtu (31/3/2012) malam.
Musical March 2012 menghadirkan Gugun Blues Shelter, Endah n' Resha, dan Barry Likumahuwa Project. Mereka memang sudah beberapa kali bertemu saat mengisi suatu acara musik. Namun kali ini ketiganya tak hanya manggung sendiri-sendiri, tapi ada dalam satu panggung, bernyanyi bersama dalam "Blues Meet Jazz". Untuk pertama kalinya mereka tampil dalam satu panggung membawakan dua buah lagu dengan aransemen ulang ketiganya. Tiga basis, dua drummer, tiga gitaris, tiga vokalis, satu keyboardis, dan satu pemain saxophone membaur dan membentuk alunan musik bervariasi.
“Gugun Blues Shelter lebih kuat di blues, Barry kuat di jazz-nya, dan kita (Endah n' Resha) mungkin lebih kuat di akustiknya. Jadi Blues Meet Jazz, meet-nya itu kita, he-he-he,” kata Resha.
“Ini mungkin pertama kali yang kami lakukan, dan ketika ide atau konsep ini keluar pun, tanpa pikir panjang langung sepakat: Yuk kita lakukan!" Kata Endah.
Setelah meraka masing-masing menghadirkan musik dengan label mereka masing-masing, ketiga grup ini mulai naik ke atas panggung. Mereka terlihat kompak mengenakan baju serba putih. Pertama mereka menyanyikan lagu berjudul "Come Together" yang pernah dipopulerkan oleh The Beatles. Kemudian disusul lagu "Feel Good". Masing-masing lagu dimainkan lebih dari 10 menit dengan porsi permainan yang telah diatur sedemikian rupa.
Mereka menjelaskan kolaborasi ini bukanlah hal yang mudah karena membawakan satu lagu dengan tiga genre musik berbeda yang dijadikan satu. Pemilihan lagu pun hingga memakan waktu lebih dari satu jam. Namun dengan latihan yang kompak dari ketiganya, kolaborasi ini justru menciptakan suatu nuansa musik yang baru. Ketiganya telah menampilkan permainan musik berkualitas.
"Energinya dapet banget, tiga warna ini jadi satu banget," kata Gugun (vokalis Gugun Blues Shelter).
Musical March sukses menyedot ribuan penonton. Inilah bentuk musik yang benar-benar dicari dan dibutuhkan masyarakat saat ini. Terbukti Blues telah memenuhi Jazz sehingga masyarakat teramat cinta dengan musik ini. Musik tentang kebebasan dan emosi jiwa pemainnya telah dinantikan oleh seluruh pecinta musik di Tanah Air Indonesia ini. EusebioChrysnamurti/2012